10 Tempat di Dunia Yang Harus Dikunjungi Sebelum Lenyap

Setiap detik, bumi ini mengalami perubahan. Bukan tak mungkin seiring berjalannya waktu, beberapa tempat di dunia ini dapat menghilang dari permukaan bumi. Ada banyak hal yang menjadi penyebabnya, seperti bencana alam, naiknya permukaan air dan juga karena ulah manusia. Jika ingin berlibur ke luar negeri, ada baiknya Anda mempertimbangkan tempat-tempat di bawah ini yang menurut prediksi para ilmuwan akan menghilang seiring berjalannya waktu.
1. Taj Mahal, India


Taj Mahal merupakan sebuah kompleks makam besar yang dibuat di abad ke-17 sebagai bentuk penghargaan terhadap istri kaisar Mughal Syah Jahan, Mumtaz Mahal. Tidak hanya itu saja, tempat ini juga merupakan harta bagi kaum Muslim dan salah satu peninggalan dunia yang paling terkenal. Tempat ini setiap tahunnya mendapat kunjungan mencapai 3 juta orang namun mungkin tidak dalam 5 tahun ke depan.

Rumor beredar bahwa karena polusi lingkungan, ledakan populasi, dan turis dalam jumlah yang besar membuat struktur makam ini terkikis dan akan runtuh dalam waktu 5 tahun. UNESCO dan grup-grup pemeliharaan lainnya sedang berusaha meminta pihak India untuk menutup Taj Mahal dalam upaya restorasi makam. Jadi mungkin saja jika upaya restorasi ini dilakukan, Taj Mahal dapat bertahan dalam waktu yang lebih lama.

2. Pulau Galapagos

 
Pulau Galapagos terkenal memiliki berbagai spesies lokal yang beragam yang tidak dapat ditemukan di tempat lainnya. Jika Anda menyukai binatang dan pertualangan maka kunjungan ke pulau ini adalah hal yang tepat. Sayangnya setiap tahun ada sekitar 100 ribu turis dari berbagai belahan dunia mengunjungi pulau ini, dan hal ini menyebabkan berbagai spesies lainnya yang merusak.

Spesies-spesies perusak tersebut adalah babi yang diselundupkan pekerja dan tikus yang kabur dari kapal. Hal ini menyebabkan Pulau Galapagos masuk ke dalam salah satu peninggalan dunia yang terancam. Setiap tahunnya turis yang datang ke pulau ini naik sebanyak 12 persen dan diasumsikan hal ini menyebabkan kemerosotan terhadap pulau ini baik dalam habitat atau infrastruktur. Belum diketahui secara pasti sampai kapan pulau ini akan bertahan namun kemerosotan terus terjadi.

3. Tibet, Cina

 
Selain dikenal sebagai wilayah tertinggi di dunia, Tibet yakni Himalaya juga dikenal akan kebudayaannya. Sayangnya kebudayaan unik di Tibet ini sedikit demi sedikit semakin terkikis dan berbaur dengan kebudayaan modern di Cina. Terdapat banyak bahasa dan tradisi kebudaayan Tibet yang hilang seluruhnya seiring pergerakan jaman.

Oleh karena itu telah dilakukan berbagai upaya aktivitas dunia yang berusaha membebaskan Tibet dari Cina. Meskipun pada akhirnya semua upaya itu tidak berpengaruh banyak. Pemerintah Cina juga telah mengambil tindakan dengan membekukan berbagai upaya kunjungan turis dari waktu ke waktu. Namun jika Anda beruntung, Anda dapat mengunjungi Potala Palace dan Ganden Monastery di Tibet selagi kebudaayan di sana masih kental.

4. Machu Picchu dan Choquequirao, Peru

 
Choquequirao adalah “kota saudara” dari Machu Picchu yang juga merupakan reruntuhan kota dengan aristektur serupa. Machi Picchu dan Choquequirao adalah dua reruntuhan kota yang terkenal akan arsitekturnya yang mengagumkan serta pemandangan dan geografisnya yang luar biasa. Dengan tujuan untuk mengurangi kunjungan turis ke Machi Picchu, pemerintah Peru membuka sebuah kereta gantung ke Choquequirao.

Berlawanan dari tujuannya, hal ini diperkirakan malah akan menyebabkan ledakan kunjungan turis. Hal ini akan menyebabkan insiden serupa di Machi Picchu, dimana proses pemeliharaan dilakukan dengan membatasi turis yang datang dan membutuhkan reservasi terlebih dahulu. Jika Anda adalah seorang penggemar aristektural dan pemandangan yang menagumkan maka kunjungilah kedua tempat ini secepatnya sebelum ledakan turis membuat reruntuhan ini benar-benar hanya menjadi puing.

5. Laut Mati


 
Laut mati merupakan salah satu sumber air paling asin di dunia. Hal ini menyebabkan laut mati menjadi tempat peristirahatan kesehatan dunia. Hal ini didasarkan dari asumsi bahwa air kaya mineral akan menyembuhkan berbagai penyakit, mulai dari penyakit kulit (psorias) hinga penya kulit persendian (osteoarthritis). Namun dalam 40 tahun belakangan ini, volume laut mati terus mengalami penyusutan.

Hal ini terjadi karena negara-negara yang mengitari Sungai Jordan mengambil air tersebut dalam jumlah yang besar dan berlangsung secara terus menerus. Sungai Jordan sendiri merupakan satu-satunya sumber air untuk Laut Mati. Dalam laju penurunan volume ini, peneliti memperkirakan bahwa Laut Mati akan hilang dalam kurang dari 50 tahun.

6. Venesia, Italia

 
Venesia, sebuah kota yang dikenal sebagai simbol cinta, seni, arsitektur yang luar biasa. Tak heran tempat ini juga menjadi salah satu tempat favorit untuk berbulan madu. Tetapi, semua itu diperkirakan akan lenyap dalam waktu 70 tahun mendatang. Sekarang saja Venesia atau Venice sering terendam banjir kira-kira 40 kali dalam setahun. Beberapa bagian kota ini telah terendam sebanyak 9 inci, dan setiap tahunnya batas air laut akan naik sebanyak 4-6 mm. Bahkan pada tahun 2009, batas air di St. Mark’s Square, Venesia, mencapai 131 centimeter.

Venesia memang sudah sering terendam banjir, namun hal ini semakin parah karena naiknya permukaan laut dan setiap tahunnya banjir semakin sering terjadi. Jadi jika Anda berencana menikmati indahnya kota Venesia, rencanakanlah dari sekarang.

7. Antartika, Kutub Selatan

 
NASA mengatakan bahwa daratan-daratan es di Antarctica terus meleleh. Walaupun mungkin membutuhkan waktu yang cukup lama hingga meleleh seluruhnya. Berbagai upaya juga telah dilakukan untuk meminimalisasi datangnya turis ke tempat ini.

Saat ini, kapal-kapal yang membawa penumpang lebih dari 500 orang sudah tidak diperbolehkan untuk memasuki tempat ini. Jadi, kunjungilah tempat ini selagi turis masih diperbolehkan untuk berdatangan dan melihat berbagai kehidupan liar kutub selatan, gletser, dan pegunungan es yang menakjubkan.

8. Pegunungan Alpen

 
Pegunungan Alpen merupakan pegunungan ternama di Eropa yang membentang ke 8 negara dan terkenal akan gletsernya yang indah. Sayangnya gletser-gletser ini hilang secara cepat seiring perkembangan temperatur dan diperkirakan keindahan pegunungan ini akan lenyap di tahun 2050 atau kurang lebih dalam waktu 40 tahun.

Hal ini juga terjadi di Amerika, tepatnya di National Glacier Park yang sebelumnya memiliki sekitar 150 gletser telah menurun drastis menjadi hanya tersisa 27 gletser saja dan diperkirakan akan lenyap seluruhnya dalam waktu kurang dari 20 tahun. Maka, jika Anda ingin melihat gletser asli maka rencanakanlah untuk mengunjungi tempat-tempat ini secepatnya sebelum lenyap dalam waktu relatif dekat ini.

9. Maldives

 
Selain sebagai salah satu dari negara terkecil di dunia dan juga negara favorit berbulan madu, Maldives juga merupakan negara terendah di dunia. The Maldives atau singkatnya Maldives juga sering disebut sebagai salah satu tempat terindah yang ada di dunia dan sering menjadi tujuan nomor 1 turis dari berbagai dunia.

Namun, diperkirakan dalam 100 tahun ke depan, Maldives mungkin akan lenyap dari muka bumi. Bahkan pada kenyataannya saat Tsunami tahun 2004, 40% dari keseluruhan Maldives telah terendam air. Jika batas air laut naik lebih banyak lagi, Maldives akan menjadi negara pertama yang hilang ditelan laut.

10. Great Barrier Reef, Australia

 
Sebagai terumbu karang terbesar di dunia, Great Barrier Reef sudah secara umum dikenal sebagai salah satu tujuan utama turis dari berbagai belahan dunia karena keindahan karang dan ikan-ikannya. Namun keindahan terumbu karang ini terancam karena polusi air yang berakhir ke pemutihan karang, yakni hilangnya warna karang yang akhirnya menyebabkan kematian karang.

Diperkirakan 80% karang dunia akan hilang di tahun 2030, sedangkan secara keseluruhan Great Barrier Reef akan hilang dalam waktu kurang dari 100 tahun. Mungkin untuk generasi Anda, terumbu karang indah ini akan masih ada namun tidak untuk generasi selanjutnya.
Copyright © INFO WISATA. All rights reserved. Template by Amanbet